Skip to main content

Gaya Bahasa Al Quran




I.PENDAHULUAN
Al-Quran  merupakan firman Tuhan yang memiliki kemukjizatan dalam berbagai aspeknya. Salah satu aspek kemukjizatannya adalah aspek   bahasa. Bahasa Al-Quran diakui oleh para pakar dunia memiliki gaya bahasa yang sangat indah dan menarik untuk dikaji. Di dalamnya terdapat keharmonisan dalam pemilihan kata-kata, baik dari segi jumlah maupun ketepatan maknanya. 
Didalam surat Yusuf ayat 2 yang arti nya “kami turunkan Al-Qur`an dalam bahasa Arab, agar kalian pikirkan”. Al-Qur`an pertama kali berinteraksi dengan masyarakat Arab pada masa nabi Muhammad Saw. Keahlian mereka adalah bahasa dan sastra Arab. Sebenarnya orang-orang Arab hidup pada masa turunnya Al-Qur`an adalah masyarakat yang paling mengetahui keunikan dan keistimewaan Al-Qur`an serta ketidakmampuan manusia untuk menyusun semacamnya. Dan juga untuk mengokohkan ayat diatas dijelaskan juga dalam Q.S An-Nahl ayat 103:
“Dan sesungguhnya kami mengetahui bahwa mereka berkata,” sesungguhnya Al-Qur`an diajarkan oleh manusia kepadanya (Muhammad).” Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya adalah bahasa sedangkan ini adalah dalam bahasa Arab yang terang.”
Bahasa ‘Ajam adalah bahasa selain bahasa Arab, dan diartikan juga dengan bahasa Arab yang tidak baik. Tentu saja banyak faktor yang menyebabkan terpilihnya bahasa Arab sebagai bahasa wahyu Ilahi yang terakhir. Faktor-faktor tersebut antara lain berkaitan dengan ciri bahasa Arab dan tujuan penyebaran ajarannya.
Pertanyaan yang sering muncul, “mengapa Al-Qur’an  diturunkan dalam bahasa arab bukan dengan bahasa lainya?”. Yang pertama dan mungkin masuk akal  dan juga telah disebutkan oleh Al-Qur’an bahwa kelompok sasaran dakwah Rosululloh adalah orang arab, sehingga bahasa yang paling mudah mereka pahami adalah bahasa arab pula. Alasan penting lainya adalah mempertimbangkan halayak dari pesan tersebut. Pesan yang baik tentunya disampaikan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh halayak yang pertama kali mendengarkan pesan tersebut, yaitu penduduk mekah dan sekelilingnya.
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai gaya bahasa Al-Qur`an yang mencakup pengertian gaya bahasa Al-Qur`an, karakteristik gaya bahasa Al-Qur`an, ragam gaya bahasa Al-Qur`an, dan  hikmah varian gaya bahasa Al-Qur`an.

II.PEMBAHASAN
A. Pengertian Gaya Bahasa Al-Qur`an
Untuk mengetahui dan memahami Al-quran, tentu saja kita harus mengenal pengertian dari gaya bahasa Al-quran itu sendiri. Berikut ini ada beberapa definisi dari gaya bahasa Al-quran :
Gaya bahasa Al-quran terdiri dari tiga suku kata, yaitu gaya, bahasa, dan Al-quran.
Gaya bahasa Al-Qur`an yang dimaksud disini adalah variasi yang digunakan oleh Al-Qur`an dalam mengungkapkan dan menyampaikan  maksud yang dikehendakinya[1]. Dalam pengertian lain, gaya bahasa al-Qur`an adalah susunan yang indah yang berlainan dengan susunan bahasa Arab.[2]
Susunan gaya bahasa Al-Qur`an tidak sama dengan gaya bahasa karya manusia yang dikenal masyarakat Arab saat itu. Al-Qur`an tidaklah berbentuk sya`ir tidak pula berbentuk puisi. Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa Al-Qur`an adalah kumpulan kata-kata dan kalimat yang berasal dari sumber dan redaksi yang sama dari berbagai macam variasi yang berbeda yang digunakan oleh Al-Qur`an dalam mengungkapkan dan menyampaikan maksud yang dikehendakinya. Variasi yang dimaksudkan adalah ungkapan dan susunan kalimat yang digunakan oleh al-Qur`an dalam mengungkapkan maksudnya.

B. Karakteristik gaya bahasa Al-Qur`an
Karakteristik Al-Qur`an menurut Quraish shihab diantaranya[3]:
1.      Susunan kata dan kalimat Al-Qur`an meliputi
a.       Nada dan langgamnya yang unik terdapat dalam Q.S An-Nazi’at: 1-4
ÏM»tãÌ»¨Y9$#ur $]%öxî ÇÊÈ   ÏM»sÜϱ»¨Z9$#ur $VÜô±nS ÇËÈ   ÏM»ysÎ7»¡¡9$#ur $[sö7y ÇÌÈ   ÏM»s)Î7»¡¡9$$sù $Z)ö7y ÇÍÈ  
“Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,Dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut,Dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang”

Ayat-ayat al-qur’an walaupun sebagaimana telah ditegaskan oleh allah, bukan syair atau puisi tetapi terasa dan terdengar mempunyai keunikan dalam irama dan ritmenya. Hal itu di akui oleh cendikiawan Inggris, Marmaduke Pickhal dalam The Meaning Glorious Qur`an, Picklah berkata :“al-Qur`an mempunyai simfoni yang tidak ada taranya sehingga setian nada-nadanya dapat menggerakkan manusia untuk menangis dan bersuka cita”.

b.      Singkat dan padat, terdapat yang terdapat pada QS. Al-Baqarah: 212
tûÉiïã tûïÏ%©#Ï9 (#rãxÿx. äo4quŠysø9$# $u÷R9$# tbrãyó¡our z`ÏB z`ƒÏ%©!$# (#qãZtB#uä ¢ z`ƒÉ©9$#ur (#öqs)¨?$# óOßgs%öqsù tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# 3 ª!$#ur ä-ãötƒ `tB âä!$t±o ÎŽötóÎ/ 5>$|¡Ïm ÇËÊËÈ  
“Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas”.

Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendakinya. Orang-orang kafir sangat terlena dengan kehidupan dunia dan orang muslim yang beriman akan dimudahkan oleh Allah rezekinya.

c.       Memuaskan para pemikir dan orang awam.
Seorang awam akan merasa puas karena memahami ayat-ayat al-Qur`an sesuai dengan keterbatasannya. Akan tetapi, ayat yang sama dapat di pahami dengan luas oleh pilosof atau para pemikir dalam pengertian baru yang tidak terjangkau oleh orang awam

d.      Memuaskan akal dan jiwa.
Manusia memiliki daya pikir dan daya rasa atau akal dan kalbu. Daya pikirnya memberikan argumentasi gna mendukung pandangannya, sedangkan daya kalbu mengantyarkannya untuk mengekspresikan keindahan ayat-ayat al-Qur`an dan mengembangkan imajinasinya.


e.       Keidahan dan ketepatan maknanya
Terdapat pada surah Az-Zumar 71 terdapat uraian tentang orang-orang kafir dan mukmin yang diantarkan oleh para malaikat ke neraka dan surga.
t,Åur tûïÏ%©!$# (#ÿrãxÿŸ2 4n<Î) tL©èygy_ #·tBã ( #Ó¨Lym #sŒÎ) $ydrâä!%y` ôMysÏGèù $ygç/ºuqö/r& tA$s%ur öNßgs9 !$pkçJtRtyz öNs9r& öNä3Ï?ù'tƒ ×@ßâ ö/ä3ZÏiB tbqè=÷Gtƒ öNä3øn=tæ ÏM»tƒ#uä öNä3În/u öNä3tRrâÉZãƒur uä!$s)Ï9 öNä3ÏBöqtƒ #x»yd 4 (#qä9$s% 4n?t/ ô`Å3»s9ur ôM¤)ym èpyJÎ=x. É>#xyèø9$# n?tã tûï͍Ïÿ»s3ø9$# ÇÐÊÈ  
Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu Rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan Pertemuan dengan hari ini?" mereka menjawab: "Benar (telah datang)". tetapi telah pasti Berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir.

Kemudian bandingkan dengan ayat 73 pada surah yang sama
t,Åur šúïÏ%©!$# (#öqs)¨?$# öNåk®5u n<Î) Ïp¨Zyfø9$# #·tBã ( #Ó¨Lym #sŒÎ) $ydrâä!%y` ôMysÏGèùur $ygç/ºuqö/r& tA$s%ur óOçlm; $pkçJtRtyz íN»n=y öNà6øn=tæ óOçFö7ÏÛ $ydqè=äz÷Š$$sù tûïÏ$Î#»yz ÇÐÌÈ    
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".

Bila diperhatikan dengan seksama, kedua yat diatas digambarkan dengan kalimat yang serupa, kecuali penyebutan nama kelompok, tempat hunian, letak ucapan oara malaikat penjaga neraka dan surga. Namun, ada sedikit perbedaan kecil pada uraian tentang penghuni surga, ynang secara sepintas bila dianggap tidak perlu. Perbedaan tersebut adalah penambahan huruf و pada kata فُتِحَتْ (futihat) huruf tersebut tidak terdapat bdalam uraian tentang penghuni neraka.

Susunan kata dan kalimat Al-Qur`an muncul dengan susunan yang baik dan indah, mengagumkan karena keserasiaan dan keindahannya, dan keharmonisan susunannya.

2.      Keseimbangan redaksi
a.       Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya. Contoh diantaranya Al-Hidayah (hidup) dan Al-Maut (mati), masing-masing sebanyak 145 kali
b.      Kesimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonim atau makna yang dikandungnya. Contohnya yaitu Al-Harts dan Az-zira’ah (membajak/bertani) masing-masing 14 kali
c.       Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjukkan akibatnya. Contohnya Al-Infaq (infaq) dengan Ar-Ridha (kerelaan) masing-masing 73 kali
d.      Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya. Contohnya Al-Israf (pemborosan) dengan As-Sur’ah (ketergesaan) masing-masing 23 kali

3.      Ketelitian redaksinya
Sebagai contoh kata As-sama’ (pendengaran) dan Al-Absar (penglihatan) dalam arti indera manusia, ditemukan dalam al-Qur`an secara bergantian sebanyak 13 kali.

C. Ragam Gaya Bahasa Al-Qur`an
Dalam hal ini ada beberapa yang digunakan al-Qur`an seperti uslub al-jadal (gaya perdebatan), amtsal (gaya bahasa perumpamaan) al-qasam (gaya sumpah) al-qashash (gaya berkisah).
1.      Al-Jadal (perdebatan)[4]
Jadal atau jidal adalah bertukar pikiran dengan cara bersaing dan berlomba untuk mengalahkan lawan. Allah menyatakan dalam al-qur`an bahwa jadal atau berdebat merupakan salah satu tabat manusia hal ini terdapat dalam QS.Al-kahfi ayat 54, An-Nahl 125, Al-Ankabut 46.

2.      Amtsal (perumpamaan)
Inbarim al nizhami berpendapat, bahasa tamsil memiliki empat keistimewaan yang tidak dimiliki oleh gaya bahasa yang lain yaitu simpel lafaznya, tepat pengertiannya, indah tasybih (penyerupaan) nya, dan mengena serta tajam sindirannya. Menurut Al Hasan bin al Fadhl, salah seorang Mutaqaddimin menyebutkan almasal yakni mengeluarkan sesuatu yang tertutup, tersembunyi, dan samar-samar kepada sesuatu yang terbuka, terang, dan jelas, serta menghilangkan keraguan.[5]

3.      Al-Aqsam (Sumpah)
Aqsam adalah bentuk jamak dari qasam yang berarti al-hilf dan al-yamin, yakni sumpah. Sighat asli qasam ialah fi’il atau kata kerja “aqsama”. Qasam yaitu mengikat jiwa atau hati tidak melakukan sesuatu dengan sesuatu makna yang dipandang besar, baik secara hakiki oleh orang yang bersumpah.[6]

4.      Al-qashash (gaya berkisah)
Kisah berasal dari kata al-qassu yang berarti mencari atau mengikuti jejak. Kata alqasan adalah bentuk masdar. Qasas al-Qur`an adalah pemberitaan qur`an tentang hal ihwal umat yang telah lalu, kenabian yang terdahulu, dan peristiwa-peristiwa yang telah tyerjadi. Qur`an banyak mengandung keterangan tentang kejadian pada masa lalu, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri-negeri dan [enggalan atau jejak setiap umat, ia menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik.[7]

D. Hikmah varian gaya bahasa al-qur`an
1.      Faedah Jadal[8] :
a.       untuk menemukan kebenaran dan mengakkan kebenaran atas bukti-bukti yang ada
b.      memberikan petunjuk kepada orang kafir yang menentang al-qur`an dan mengalahkan para penentang al-qur`an.

2.      Faedah amtsal al-Qur`an[9] :
a.       Melahirkan sesuatu yang dipahami dengan akal dalam bentuk rupa yang dapat dirasakan oleh panca indera
b.      Mengungkapkan hakikat-hakikat dan mengemukakan sesuatu yang jauh dari pikiiran seperti mengemukakan sesuatu yang dekat pada pikiran
c.       Mengumpulkan makna yang indah dalam suatu ibarat yang pendek


3.      Hikmah sumpah dalam al-Qur`an
Al-Bukhari dalam bukunya, Mahasin AL-Islam wa Syara’I Al-Islam telah menuturkan rahasia-rahasia dibalik penyebutan nama Allah dalam bersumpah, diantaranya[10] :

a.       Melalui sumpah seseorang mengepresikan pemuliaan hatinya trehadap Allah dengan menyebut namanya.
b.      Menghiasi pembicaraan dengan menyebut nama Allah.
c.       Huruf yang diperkenankan untuk dipakai ketika bersumpah adalah ba’, ta’, dan wawu.
d.      Terkadang Allang bersumpah dengan menggunakan huruf naïf (negatif).
e.       Seandainya seseorang bersumpah untuk tidak mengerjakan shalat dan puasa ramadhan, maka batalllah sumpahnya. Hal ini karena, sumpahnya itu tidak dapat dijadikan alasan untuk meninggalkan kedua kewajiban itu.

d.      Faedah Qashshas[11] :

a.       Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-pokok syati’at yang dibawa oleh para nabi
!$tBur $uZù=yör& `ÏB šÎ=ö6s% `ÏB @Aqߧ žwÎ) ûÓÇrqçR Ïmøs9Î) ¼çm¯Rr& Iw tm»s9Î) HwÎ) O$tRr& Èbrßç7ôã$$sù ÇËÎÈ  
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku’”.

b.      Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat muhammad atas agama Allah, memeperkuat kepercayaan orang mukmin tentang menangnya dan para pendukungnya serta hancurnya kebatilan dan para pembelanya.
c.       Membenarkan para nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap mereka serta mengabadikan jejak dan peninggalannya.
d.      Menampakkan kebenaran mehammad dalam da’wahnya dengan apa yang diberitakannya tentang hal yang ihwal orang-orang terdahulu disepanjang kurun dan generasi.
e.       Menyibak kebohongan ahli kitab dengan hujjah yeng membeberkan keeterangan dan petunjuk yang mereka sembunyikan, dan menantang mereka dengan isi kitab mereka sendiri sebelum kitab itu diubag dan diganti.
f.       Kisah adalah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para pendengar dan memantapkan pesan-pesan yang terkandung didalamnya kedalam jiwa.




III. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa Al-Qur`an merupakan ungkapan, susunan kata, kalimat dan keseimbangan redaksinya yang digunakan oleh Al-Qur`an dalam mengungkapkan maksud yang dikehendakinya dan susunannya tidak sama dengan sya’ir,puisi atau oleh apapun saja.
Karakteristik gaya bahasa Al-Qur`an diantaranya susunan kata dan kalimat al-Qur`an yang memiliki nada dan langgan yang unik, singkat dan padat sehingga mudah untuk dimengerti, memuaskan para pemikir dan orang awam sehingga orang awam mudah untuk memahaminya, memuaskan akal dan jiwa, dan keindahan dan ketetapan maknanya sangat jelas, keseimbangan redaksi ketelitian redaksi.
Di dalam ragam gaya bahasa al-Qur`an terdapat gaya perdebatan terdapat gaya perdebatan (uslub aljadal), yang memebrikan manfaat untuk menemukan suatu kebenaran dan untuk memberikan petunjuk kepada orang-orang kafir dan mengalahkan para penantang al-qur`an, selanjutnya gaya perumpamaan (amtsal) yang mengungkapkan perumpamaan-perumpamaan yang menakjubkan, gaya sumpah (al aqsam) untuk menguatkan suatu berita atau keadaaan, gaya kisah (alqasas) untuk memberitakan keadaan umat terdahulu, nabi-nabi terdahulu, dan peristiwa yang pernah terjadi.





DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ahmad darbi.B, (2001), Ulum Al-Qur`an, Riau :Susuka Press.
Dr. Rosihon Anwar, M.Ag, (2005), Ilmu Tafsir, Bandung : Pustaka Setia.
Drs. Hafidz Abdurrahman, M.A., (2004), Ulumul Qur’an Praktis, Bogor : Pustaka Utama.
Manna Khalil al-qattan, (2011), Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur`an, Bogor : Pustaka Litera AntarNusa.
Muhammad Ali Ash-Shaabuuniy, (1998), Studi Ilmu Al-qur`an, Bandung : Pustaka Setia.
T.M.Hasbi Ash Shidieqy, (2002), Ilmu-Ilmu Al-Qur`an, Semarang : PT Pustaka Rizki Putra.


[1] Drs. Hafidz Abdurrahman, M.A., (2004), Ulumul Qur’an Praktis, Bogor : Pustaka Utama, hh.193-194
[2] Muhammad Ali Ash-Shaabuuniy, (1998), Studi Ilmu Al-qur`an, Bandung : Pustaka Setia, h.138
[3] Dr. Rosihon Anwar, M.Ag, (2005), Ilmu Tafsir, Bandung : Pustaka Setia, hh.20-26
[4] Manna Khalil al-qattan, (2011), Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur`an, Bogor : Pustaka Litera AntarNusa, hh.425-426
[5] Ahmad darbi.B, (2001), Ulum Al-Qur`an, Riau :Susuka Press, hh.56-57
[6] Manna Khalil al-qattan .Op.cit, hh. 413-414
[7] Ibid, h.247
[8] ibid, h.426
[9] T.M.Hasbi Ash Shidieqy, (2002), Ilmu-Ilmu Al-Qur`an, Semarang : PT Pustaka Rizki Putra, h.406
[10] Rosihon Anwar. Op Cit,  h.136
[11] Manna Khalil al-qattan. Op Cit, h.437

Comments

  1. baeknya d'sertakan analis penulis bukan kompilasi dari berbagai buku saja. jadi ada sumbang analis (bukan kesimpulan).

    ReplyDelete
  2. Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
    Ana tadi baca di surah yunus ayat 2
    Itu surah yusuf ayat 2.
    Coba di koreksi lagi sebelum di aploud di sosmed.
    Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

    ReplyDelete
  3. Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
    Ana tadi baca di surah yunus ayat 2
    Itu surah yusuf ayat 2.
    Coba di koreksi lagi sebelum di aploud di sosmed.
    Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Download Video Youtube Paling Gampang

Hai sobat youtubers ... Kalian dapat menyimpan video yang anda sukai di youtube.com tanpa perlu online setiap hari, dan buffering. Cukup anda download sekali seumur hidup anda...hehehe, Dalam hal ini, saya menawarkan 3 motode pilihan: 1. Menggunakan website id.savefrom.net ( recommended) 2.memakai kode "ss" 3. menggunakan website converter   1. Menggunakan website savefrom.net ( recommended) Open video youtube yg akan di download. klik tombol share / bagikan , pilih salin URL. buka website  SaveFrom . Paste di kolom URL. Enjoy it. 2. Memakai Kode "ss" untuk menggunakan cara ini, terlbih dahulu anda masuk ke laman youtube. kemudian cari video yg anda inginkan dan putar video tersebut. pada saat video berjalan, anda tambahkan huruf "ss" pada adress bar diatas , contoh: http//www.youtube.com/watch/blablblbalballab tambahkan "ss" pada awal kata youtube, sehingga menjadi: http//www.ssyoutube.com/watch/blablblbalballab kemudian anda akan mas

Makalah Amtsal dan Aqsam

BAB I PENDAHULUAN Al-Qur’an diturunkan dalam bentuk bahasa Arab, sebab masyarakat yang dihadapi pada masa itu adalah masyarakat Arab. Ketika mereka menerima pemberitaan ini, tentunya ada yang percaya dan mengimani sepenuh hatinya, tetapi tidak menutup kemungkinan juga ada yang mengingkari dan tidak mau mempercayai kebenaran Al-Qur’an. Kesiapan jiwa setiap individu sangat menentukan bagaimana reaksinya terhadap penerimaan kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu Illahi. Bermacam-macam uslub dalam Al-Qur’an ditujukan untuk memikat hati mereka, agar mereka tertarik untuk menerima kebenaran wahyu. Di antara uslub yang dipergunakan adalah amtsal dan qasam, untuk memperkuat kebenaran berita yang akan disampaikan kepada manusia. Tidak sedikit peumpamaan dan sumpah yang dipergunakan Allah SWT dalam Al-Qur’an, agar manusia menjadi terbuka hatinya, menerima suatu kebenaran. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk mendalami materi Aqsam Al-Qur’an dalam materi pembelajaran ini,